LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM
PENGENALAN
ALAT
Oleh
DEVITA AYU
05111003034
TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012
A.
PENDAHULUAN
Laboratorium
merupakan tempat untuk melakukan kegiatan praktikum atau kegiatan penelitian.
Banyak alat-alat yang terdapat di Laboratorium baik yang berbahaya maupun
tidak, oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan, fungsi dan prinsip
kerja setiap alat-alat tersebut. Laboratorium mempunyai banyak fungsi
diantaranya, sebagai tempat untuk mengasah penalaran (melalui pengamatan,
pencatatan dan pemahaman), sebagai sumber belajar, memperdalam sifat ingin tahu
seseorang dan membina rasa percaya diri (Ibnu, 2006).
Ada
banyak jenis-jenis Laboratorium, diantaranya adalah Laboratorium Mikrobiologi.
Secara sederhana mikrobiologi dapat diartikan sebagai
organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak memungkinkan untuk
melihatnya dengan mata telanjang. Namun mengamati aktivitas mikroorganisme ini
sangat menyenangkan, dan bila diperdalam dengan sangat sungguh-sungguh
mikroorganisme dapat memberikan keuntungan pada manusia terutama untuk industri
pangan, mungkin inilah sebabnya kenapa mikrobiologi menjadi salah satu mata
kuliah yang perlu untuk dipelajari. Alat yang digunakan untuk melihat
mikroorganisme adalah mikroskop. Mikroskop ini dapat kita temukan hampir di
setiap laboratorium, termasuk Laboratorium Mikrobiologi. Selain mikroskop,
alat-alat lainnya adalah erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, pipet tetes,
rak tabung reaksi, triangle, jarum ose, cawan petri, pipet mikro, tip, laminar
air flow, incubator, vortex, magnetic stirrer, colony counter, autoclave dan
lain-lain. Setiap alat ini mempunyai fungsi dan peran yang berbeda-beda.
Alat-alat yang digunakan sewaktu praktikum harus digunakan secara
hati-hati dan teliti karena pada umumnya alat tersebut terbuat dari kaca
sehingga bisa saja pecah. Praktikan yang baik biasanya mempunyai ketelitian dan
kesabaran yang tinggi. Dalam melakukan pengukuran biasanya dia tidak akan puas
dengan hanya satu kali percobaan, dia akan mengukur beberapa kali dan mencari
data mana yang paling mendekati dan paling akurat. Sealain ketelitian, seorang
praktikan juga harus mempunyai sifat bersih dan rapi. Karena kebersihan
merupakan salah satu factor yang sangat penting di dalam suatu penelitian.
Praktikan yang ceroboh dan tidak memperhatikan kebersihan peralatan yang dia
gunakan kemungkinan besar akan mendapatkan kesalahan pada penelitiannya. Ini
dikarenakan kotoran/ sisa larutan yang lain dapat berkontaminasi dengan larutan
baru yang hendak kita teliti sehingga menyebabkan ketidakakuratan data. Kerapian
juga menjadi syarat didalam melakukan praktikum, seperti memperhatikan
kebersihan meja praktikum, perawatan peralatan dan kedisplinan praktikan.
B. TUJUAN
Tujuan
dari praktikum ini yaitu untuk adalah untuk
mengetahui nama-nama, fungsi serta menggunakan alat-alat yang digunakan dalam
laboratorium khususnya pada praktikum mikrobiologi umum.
C. BAHAN DAN
ALAT
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum yang berjudul “Pengenalan
Alat” ini adalah : 1) autoclave, 2) beaker glass, 3) bunsen, 4) cawan petri, 5)
colony counter, 6) Erlenmeyer, 7) incubator, 8) jarum ose, 9) laminar air flow,
10) magnetic stirrer, 11) pipet mikro, 12) pipet tetes, 13) rak tabung, 14)
tabung reaksi, 15) TIP, 16) triangle dan 17) vortex
D. CARA KERJA
Cara kerja pada praktikum ini adalah :
1.
Praktikan
memasuki Laboratorium Mikrobiologi
2.
Semua alat-alat
yang akan diperkenalkan sudah tersedia di Laboratorium
3.
Assisten mulai
menjelaskan mengenai alat-alat tersebut satu persatu secara terperinci
4.
Praktikan
menulis keterangan Assisten dan menggambambar alat yang dimaksud
E. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
No
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
Gambar
|
1
|
Autoclave
|
Mensterilkan barang dan alat
|
|
2
|
Beaker glass
|
Alat untuk menampung sementara zat, mereaksikan zat
|
|
3
|
Bunsen
|
Untuk pemanasan. Misalnya untuk membakar jarum ose
|
|
4
|
Cawan petri
|
berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium
dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup
|
|
5
|
Colony counter
|
alat
untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme
|
|
6
|
Erlenmeyer
|
Untuk tempat analit dalam titrasi larutan
|
|
7
|
Incubator
|
Alat ini digunakan sebagai
alat perkembangbiakan mikroorganisme dengan suhu 37o C
|
|
8
|
Jarum ose
|
berfungsi untuk memindahkanbiakan dan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. |
|
9
|
Laminar air
flow
|
Alat
ini berbentuk seperti meja, digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaaan
secara aseptis.
|
|
10
|
Magnetic
stirrer
|
Alat ini digunakan sebagai
pengaduk saat suspensi panas
|
|
11
|
Mikroskop
|
Untuk melihat benda-benda yang berukuran sangat
kecil/mikro
|
|
12
|
Pipet mikro
|
alat untuk memindahkan cairan yang bervolume
cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl |
|
13
|
Pipet tetes
|
Untuk mengambil larutan dalam skala kecil
|
|
14
|
Rak tabung
reaksi
|
untuk tempat berdirinya tabung reaksi/ penyangga
tabung reaksi sewaktu meletakkkan hasil reaksi
|
|
15
|
Tabung reaksi
|
digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba Pipet ukur memiliki ketelitian hingga 0,01 ml. |
|
16
|
TIP
|
Digunakan bersamaan dengan pipet mikro, fungsinya
untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
|
|
17
|
Triangle
|
bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya
bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata
|
|
18
|
Vortex
|
alat yang memiliki suatu dudukan berengsel yang
dapat berputar cepat sehingga larutan dalam botol atau tabung yang diletakkan
(dengan ditekan) akan berputar dan teraduk. Umumnya digunakan untuk
menghomogenisasi larutan dalam botol atau tabung saja.
|
PEMBAHASAN
Praktikum
yang berjudul “Pengenalan Alat” ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan
pada praktikum Mikrobiologi Umum. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan
pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi,
diantaranya yaitu autoclave, TIP, triangle, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet
tetes, pipet mikro, oven, incubator dan lainnya. Setiap alat tentu saja
memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu pengenalan sebelum
melakukan praktikum sangatlah penting. Alat-alat ini juga dapat kita temukan
pada Laboratorium lain, namun alat yang sama bisa saja mempunyai fungsi yang
berbeda di laboratorium yang beda, contohnya tabung reaksi. Pada laboratorium
kimia, tabung reksi digunakan sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat dalam
jumlah kecil sementara di laboratorium mikrobiologi tabung reaksi digunakan
untuk uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat ditutup
dengan menggunakan kapas, tutup metal, plastic ataupun aluminium foil.
Tujuannya adalah untuk menghindari kontaminasi dari udara luar (Sudarmadji, 2005).
Mikroskop
dapat dikatakan sebagai alat penting di laboratorium ini, dikarenakan yang akan
diteliti adalah mahluk-mahluk yang berukuran mikro (sangat kecil). Mikroskop pertama dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek, mikroskop ini
awalnya masih sangat sederhana namun pada saat sekarang mikroskop jauh lebih
modern dan sudah mempunyai tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi. Mikroskop
ini tersusun atas beberapa bagian, diantaranya :
1.
Lensa okuler, lensa yang berfungsi
untuk memebentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar
2.
Lensa objektif, untuk membentuk
bayangan nyata
3.
Makrometer (pemutar kasar),
berfunngsi untuk menaikan dan menurunkan mikroskop secara cepat
4.
Mikrometer
(pemutar halus), berfungsi menaik turunkan mikroskop secara lambat
5.
Revolver, untuk
mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya
6.
Diafragma,
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
7.
Meja mikroskop,
tempat objek yang akan diamati
8.
Penjepit kaca,
untuk menjepit kaca yang terbuat dari plastic
9.
Lengan
mikroskop, sebagai pegagang pada mikroskop
10. Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut
atau penatur tegaknya mikroskop
11. Tabung mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan antara
lensa lensa objektif dan lensa okuler
12. Pemutar,
a. Pemutar kasar, berfungsi untuk menggerakkan tabung
dengan penggeser berat dan mengatur jarak objek dengan lensa sehingga diperoleh
bayangan yang jelas
b.
Pemutar halus,
berfungsi untuk mengatur tabung dengan penggesaran kecil, sehingga focus lebih
tepat dan kita amati nampak lebih jelas (Mored, 2005).
Tabung reaksi biasanya kita gunakan untuk mereaksikan
suatu zat, namun pada praktikum mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi
dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas,
tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke
tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar
tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar).
Cawan petri digunakan untuk tempat
penanaman mikroba namun disini menggunakan agar beku. Biasanya menggunakan
jarum ose. Cara menggunakannya dengan memebuka sedikit saja sedikit saja agar
tidak ada pencemaran. Bagian bawah pada cawan petri harus lebih kecil
dibandingkan bagian atas. Saat disterilisasi cawan harus dibungkus rapat dengan
kertas lalu dimasukkan kedalam plastic agar tidak terbentur dengan cawan petri
yang lain saat melakukan sterilisasi di autoclave. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan
yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan
cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml (Imamkhasani,
2000).
Laminar air flow (LAF) digunakan sebagai
ruangan untuk bekerja secara steril. Alat ini berbentuk seperti meja, prinsip
kerjanya adalah pengaseptian suatu ruangan berdasarkan aliran udara laminar
secara horizontal dari dalam keluar sehingga kontaminasi udara dapat
diminimalkan. Sebelum menggunakan alat ini, sebaiknya tangan kita diberi
alcohol terlebih dahulu.
Bunsen
digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran
seperti sterilisasi jarum inokulum atau spreader. Untuk memastikan
kesterilannya jarum inokulum dibakar sampai membara dan spreader dapat
dicelupkan alkohol lalu dibakar. Bunsen berbahan bakar gas yang disalurkan
melalui pipa sedangkan pembakar spirtus berbahan bakar spirtus (methanol).
Namun pembakar spirtus lebih mudah ditemukan di banyak laboratorium karena
efisien dan portable. Tersedia juga alat loop incinerator / electric bunsen
burner / electric incinerator untuk membakar jarum inokulum. Ujung jarum
inokulum dapat dimasukkan ke dalam tabung keramik panas (815oC)
selama 6 detik untuk mensterilisasinya. Pembakar spirtus dapat menciptakan
sirkulasi udara dari bawah ke atas melewati api karena proses pembakaran.
Seringkali hal ini dianggap mampu menciptakan lingkungan udara yang aseptis
disekitar pembakar spirtus, tetapi jika memang load kontaminasi besar dan
banyak gangguan aliran udara maka hal ini juga tidak sepenuhnya benar. Oleh
karena itu sebaiknya tetap menggunakan LAF jika menginginkan kerja pada udara
yang steril. Colony
counter adalah alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme.
Bakteri yang dihitung disini adalah bakteri yang masih hidup. Dimana cara
pengerjaannya adalah dengan melakukan pengeceran dari medium bakteri misalnya
sampai 3 kali dalam tabung reaksi
(Sudarmadji, 2005).
F.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah :
1.
Alat-alat
yang digunakan di laboratorium mempunyai fungsi dan cara penggunaan yang
berbeda, jadi diperlukan pengetahuan pengenalan alat untuk dapat bekerja dengan
baik di laboratorium
2.
Kebersihan
dan ketelitian seorang praktikan mempengaruhi hasil yang akan dia peroleh
3.
Cawan petri berfungsi untuk
membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian
bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup
4.
Tabung
reaksi digunakan untuk penanaman mikroba
5.
Jarum
ose digunakan untuk memindahkan mikroba
6.
Triangle
digunakan untuk meratakan mikrobia di media agar (teknik agar sebar)
7.
Pipet
mikro dan tip biasanya digunakan untuk mengambil larutan cair dalam jumlah
sedikit
8.
Erlenmeyer
terbuat dari kaca yang
digunakan sebagai tempat pencampuran atau melarutkan medium.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Tjurmin. 2004. Penuntun Praktikum Kimia
Dasar I. Fakultas Pertanian. Indralaya : Universitas Sriwijaya
Ibnu. 2006. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
Imamkhasani. 2005. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Khasani. 2003. Prosedur alat-alat Kimia.Yogyakarta : liberty.
Moechtar. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Bogor : Regina.
Mored. 2005. Biokimia 2000. Erlangga. Jakarta.
Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar